Jumat, 29 April 2011

Hipertensi. by Fauzi Arasj, dari berbagai sumber

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diserita oleh manusia. Diperkiarakan ada sebanyak 15-20% penduduk dunia saat ini menderita hipertensi,  terutama pada kelompok usia paruh baya, namun  juga menyerang usia muda, dan data menujukkan bahwa hipertensi lebih banyak menyerang pria daripada wanita.
Jumlah penderita di amerika  pada 5 tahun sebelumnya lebih  dari 20%, Thailand mencapai 17%, Malaysia mencapai 30%, Philipina 22% dan Singapura mencapai 24,9% serta di Indonesia jumlah penderitanya mencapai 15 juta orang dan menurut data riskesdas 2007 penderita hipertensi mencapai 30%.
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang dapat menyebabkan terjadinya stroke, penyakit pembuluh darah seperti penyakit jantung kroner dan penyakit otot jantung. Banyak ahli memberikan nama bagi penyakit hipertensi dengan nama silent killer sama halnya dengan panyakit diabettes mellitus. 
Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah didalam arteri akibat arteri menjadi kaku atau menyempit dan tidak bisa mengembang pada saat jantung berkontraksi akibat berbagai faktor, jika terus dipaksa maka akan menimbulkan tekanan yang tinggi pada pembuluh darah. Orang baru dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darah sistolik nya mencapai diatas 140 mmHg dan tekanan diastol nya mencapai lebih dari 90 mmHg, Secara umum hipertensi dapat dikelompokkan menjadi hipertensi primer yaitu hipertensi yang tidak diketahui faktor penyebabnya dan hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang diketahui penyebabnya. Secara umum dapat diketahui gejala hipertensi yaitu terjadinya sakit kepala nyeri, pusing, lesu, pandangan memudar, muka terasa panas dan atau telinga berdengung, disisi lain diketahui bahwa hipertensi biasanya muncul berbarengan dengan terjadinya ketegangan mental, stress dan gelisah, mudah tersinggung disamping suka ngantuk, bingung, mata kabur dan mual muntah. Data lain menunjukkan bahwa orang tidak menderita penyakit hipertensi atau normal bila tekanan sistoliknya  >= 120 mmHg dan diastoliknya <= 80 mmHg; pre hipertensi bila tekanan sistolik mencapai 120-139 dan diastolik mencapai 80-90 mmHg; hipertensi derajat 1 bila tekanan sistolik mencapai 140-150 mmHg dan diastolik mencapai 90 - 99 mmHg serta hipertensi derajat 2 bila tekana sistolik mencapai >= 160 mmHg dan diastolik mencapai >= 100 mmHg. 
Faktor yang mempengaruhi munculnya hipertensi antara lain usia, sex, keturunan, asupan garam, kegemukan, stress, makanan yang kurang berserat, kebiasaan merokok, tidak berolahraga. Naaahhh, sudahkan anda memeriksakan tekanan darah anda, jika belum, lakukan se-segera mungkin,lebih baik mencegah dari pada mengobati, karena mengobati itu MAHALLLLLLLL HARGANYA....

Rabu, 27 April 2011

KEINGINAN UNTUK MENULIS, by Fauzi Arasj

Ketika ingin menuliskan sesuatu yang sedang bergolak dikepala atau ingin menuliskan suatu fenomena yang nampak didepan mata, terasa betapa sulitnya untuk memulai bagi para pemula (tentunya tidak bagi yang sudah ekspert). Sebagian kita mungkin berkeinginan untuk menulis sesuatu yang kita ketahui, namun sangat dirasakan betapa sangat sukarnya untuk memulai penulisan itu. Ketika "keinginan untuk menulis" itu bisa tersalurkan, maka gagasan demi gagasan akan keluar dengan sendirinya dan siap untuk dituliskan. Oleh karena itu untuk menulis sesuatu, maka sipenulis sepertinya harus memiliki "mood" terlebih dahulu tentang apa yang akan ditulisnya. Mungkin, beberapa penulis akan terangsang untuk menulis jika apa yang dilihat, ditengok, atau di pandangnya serta dirasakannya, menurutnya layak untuk ditulis dan dibagikan kepada orang banyak, maka daya imaginasinya untuk menulis akan keluar untuk menghasilkan rangkaian kata kata dalam bentuk kalimat akan mengalir keluar dari kepalanya sebagai representatsi dari apa yang dirasakannya saat itu. Jika moodnya sedang "masuk", maka aliran kalimat demi kalimat itu akan terrangkai dengan mulus dan cepat dari otaknya, yang kadang kadang keluarnya image yang bersumburan ini tidak terikuti oleh tangan untuk menuliskannya di layar laptop, namun disisi lain ketika mood tidak muncul, maka berhari hari bahkan bisa berbulan bulan, tak satu lembar kertas pun idea nya bisa keluar dan bisa dituangkan dalam bentuk tulisan, mungkin inilah yang dikatakan oleh sebagian orang dengan "mati idea". Mungkin akan lain halnya dengan orang orang yang berprofesi sebagai dosen/guru atau pengajar lainnya, yang harus setiap saat melihat sumber sumber terbaru sebagai bahan ajar mata kuliah yang diembannya, dan kesempatan itu akan lebih mudah jika dosen/guru tersebut mempunyai kemampuan IT yang memadai, terutama dalam melakukan browsing di internet untuk mencari bahan bahan kuliah yang uptodate, disamping adaya bahan bahan lain seperti buku yang tersedia di pustaka. Sangat dirasakan sekali dengan keberadaan IT ini,  didepan mata akan terbentang jendela pustaka maya yang maha luas dan multi komplek dengan adanya berjuta juta bahan tersedia, tinggal lah sekarang adakah kemampuan dosen/guru untuk melakukan pencarian kepustakaan dari dunia maya ini, dan dosen/guru juga tidak harus malu, kalau, mahasiswa jauh lebih pandai melakukan browsing dari pada dosennya sendiri.


Padang, akhir april 2011.
dari sebuah renungan yang tak terurai