Rabu, 27 April 2011

KEINGINAN UNTUK MENULIS, by Fauzi Arasj

Ketika ingin menuliskan sesuatu yang sedang bergolak dikepala atau ingin menuliskan suatu fenomena yang nampak didepan mata, terasa betapa sulitnya untuk memulai bagi para pemula (tentunya tidak bagi yang sudah ekspert). Sebagian kita mungkin berkeinginan untuk menulis sesuatu yang kita ketahui, namun sangat dirasakan betapa sangat sukarnya untuk memulai penulisan itu. Ketika "keinginan untuk menulis" itu bisa tersalurkan, maka gagasan demi gagasan akan keluar dengan sendirinya dan siap untuk dituliskan. Oleh karena itu untuk menulis sesuatu, maka sipenulis sepertinya harus memiliki "mood" terlebih dahulu tentang apa yang akan ditulisnya. Mungkin, beberapa penulis akan terangsang untuk menulis jika apa yang dilihat, ditengok, atau di pandangnya serta dirasakannya, menurutnya layak untuk ditulis dan dibagikan kepada orang banyak, maka daya imaginasinya untuk menulis akan keluar untuk menghasilkan rangkaian kata kata dalam bentuk kalimat akan mengalir keluar dari kepalanya sebagai representatsi dari apa yang dirasakannya saat itu. Jika moodnya sedang "masuk", maka aliran kalimat demi kalimat itu akan terrangkai dengan mulus dan cepat dari otaknya, yang kadang kadang keluarnya image yang bersumburan ini tidak terikuti oleh tangan untuk menuliskannya di layar laptop, namun disisi lain ketika mood tidak muncul, maka berhari hari bahkan bisa berbulan bulan, tak satu lembar kertas pun idea nya bisa keluar dan bisa dituangkan dalam bentuk tulisan, mungkin inilah yang dikatakan oleh sebagian orang dengan "mati idea". Mungkin akan lain halnya dengan orang orang yang berprofesi sebagai dosen/guru atau pengajar lainnya, yang harus setiap saat melihat sumber sumber terbaru sebagai bahan ajar mata kuliah yang diembannya, dan kesempatan itu akan lebih mudah jika dosen/guru tersebut mempunyai kemampuan IT yang memadai, terutama dalam melakukan browsing di internet untuk mencari bahan bahan kuliah yang uptodate, disamping adaya bahan bahan lain seperti buku yang tersedia di pustaka. Sangat dirasakan sekali dengan keberadaan IT ini,  didepan mata akan terbentang jendela pustaka maya yang maha luas dan multi komplek dengan adanya berjuta juta bahan tersedia, tinggal lah sekarang adakah kemampuan dosen/guru untuk melakukan pencarian kepustakaan dari dunia maya ini, dan dosen/guru juga tidak harus malu, kalau, mahasiswa jauh lebih pandai melakukan browsing dari pada dosennya sendiri.


Padang, akhir april 2011.
dari sebuah renungan yang tak terurai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar